SeputarDuniakalteng.com, MUARA TEWEH – Sejumlah wilayah di sembilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Utara dilanda Banjir, akibat meluapnya sungai dan anak sungai Barito.
Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Keputusan Bupati Barito Utara Nomor:188.45/77/2025 telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Putting Baleiung, dan Tanah Longsor di Wilayah Kabupaten Barito Utara.
Dalam upaya menghadapi bencana banjir yang merendam sejumlah ruas jalan, jembatan, serta pemukiman warga, Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara bersama BPBD melakukan langkah-langkah antisipasi guna memastikan pelayanan kesehatan tetap terjaga di tengah kondisi darurat.
“Kami mencatat bahwa banjir yang melanda tahun 2025 ini telah merendam banyak fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Benoa yang hampir terendam, serta 37 Pustu dan 1 pos kesehatan Jambu yang terendam. Secara keseluruhan, 38 fasilitas kesehatan terdampak,” ungkap Sekdis Kesehatan Ruyanto didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), H. Domi, Kamis (24/4/2025).
Sebagai langkah cepat, Dinas Kesehatan bersama BPBD telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan. Di antaranya, melakukan pemetaan wilayah terdampak banjir, surveilans aktif dari puskesmas, dan melaporkan perkembangan bencana setiap hari.
Selain itu, dibentuk pula posko-posko pelayanan kesehatan di 9 kecamatan dan 20 desa yang terdampak. Kegiatan pelayanan kesehatan keliling juga dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang sulit dijangkau.
“Kami telah membuat surat kewaspadaan dini mengenai banjir serta himbauan untuk masyarakat, mengingat potensi risiko kesehatan akibat banjir. Kami juga telah melakukan dropping obat-obatan dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan,” jelas Ruyanto, Sekretaris Dinas Kesehatan Barito Utara.
Selain itu, kunjungan bersama Pj Bupati Barito Utara juga dilakukan untuk meninjau langsung dampak banjir, serta memberikan bantuan sembako dan obat-obatan. Tim medis dari Puskesmas Sikui, Puskesmas Trahean, dan Puskesmas Butong turut melakukan pelayanan keliling ke rumah-rumah warga yang tidak dapat mengakses posko layanan.
“Meskipun air sudah mulai surut, kami tetap memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dasar di tengah dan setelah bencana ini,” tambah Ruyanto.
Sekretaris Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk tidak membawa anak-anak ke area banjir, mengingat risiko tinggi terjadinya penyakit. Selain itu, masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak guna mencegah penyebaran penyakit.
Pemerintah Kabupaten Barito Utara bersama seluruh dinas terkait berkomitmen untuk terus menjaga layanan kesehatan kepada masyarakat, meski dalam situasi darurat akibat bencana banjir.(Bu)